Thursday, 29 August 2013

Kenangan Masa Lalu

Dulu setiap hari libur semesteran, waktu Ira umur kurang lebih 5 th , kalau ada kesempatan Ira sekeluarga yaitu Mama dan Papa pergi dari Jakarta ke Malang untuk berlibur ke rumah Kakek. Dirumah Kakek yang pertama kali ditemuinya adalah Kekek , Kakeknya dulu bekerja sebagai ahli mesin di perusahaan ternama di Malang dan sekarang sudah pensiun.
 Tiap bertemu Ira wajahnya selalu berseri-seri, dipeluknya badan Ira erat – erat sambil tersenyum memandangi wajah Ira yang setiap tahun bertambah dewasa.
Sampai suatu ketika karena Kakek sering minum kopi dan merokok  Ia punya penyakit Kencing manis. Sebulan sekali Kakek harus periksa ke dokter untuk menjaga kestabilan darahnya karena kalau kandungan gula didalm darah kurang, Ia akan kelemesan.
          Setelah beberapa tahun kemudian, umur Kakek semakin bertambah dan daya tahan tubuhnya pun semakin berkurang,Tiba- tiba Kakek Ira masuk ke rumah sakit. Setelah diselidiki oleh dokter ternyata Kakek sakit Paru- paru basah dan harus rawat inap. Bude Ira yang bernama Bude Ni menelpon Ira lewat telepon rumah miliknya.
Bude Ni       :“Assalamualaikum.” 
Karena yang mengangkat adalah Mama Ira, Mamanya pun yang menjawab telepon tersebut.
Mama Ira     :”Halo,Walaikumsalam. Ada apa ya Mbak Ni? ”
Bude Ni       :“Iniloh, Bapak mendadak sakit Paru- paru basah dan harus rawat inap.”
Mama Ira     :”Apa Bapak sakit Paru- paru basah!” (kaget)
Kemudian Ira pun mendengar teriakan Mama dan segera mendekati nya.
Ira              :”Ada apa ma?” (bingung)
Setelah Bude Ni menelepon Mama dan menceritakan hal itu hingga telepon ditutup.
Mama pun menceritakan kembali kepada Ira dan Papa. Tanpa berpikir panjang mereka bertiga pergi rumah Kakek.
          Perjalanan dari Jakarta ke Malang kurang lebih sehari, besoknya mereka sudah sampai di Malang dan langsung pergi ke rumah sakit tempat Kakek Ira dirawat. Setelah sampai Ira langsung berlari ke ruangan Kakek.
Ira              :”Kakek, Kekek nggakpapa kan !”
Kakek          :”Ira” (sambil menahan rasa sakit!)
Setelah mengobrol dengan Kakek, Ira pun tertidur sambil duduk dan bersender di tempat tidur Kakek.
          Malam hari Ira dibangunkan oleh Dokter untuk keluar ruangan karena di hadapan nya Kakek terlihat seperti koma dan kondisinya kritis. Ira pun langsung berlari ke luar ruangan sambil meneteskan air matanya. Dilihatnya di luar ruangan tampak Mama, Papa dan seluruh keluarga menunggu Dokter untuk mengetahui kondisi Kakek. Setelah cukup lama, Dokter keluar dengan wajah tak meyakinkan, Dokterpun berkata “Kakek sudah tiada.” Mendengar ucapan itu Ira dan seluruh keluarga menangis dan merasakehilangan akan Kakek yang telah meninggal. Ira mengingat semua yang Ia dan Kakeknya lakukan, sekarang  hanya tinggal kenangan masa lalu.
By Arafa Zahira 

No comments:

Post a Comment